Posted by : Asmar Tahirman Senin, 25 September 2017

Begitukah caramu melupakan?  Menghapus semua akses yang dapat mempertemukan kita baik kata maupun mata. Terlalu sakitkah kau akibat perilaku yang telah kuperbuat selama kita pernah saling menyukai dan memiliki. Satu persatu semua kemungkinan kau tutup. Ajakan bertemu tidak kau hiraukan padahal rindu yang kurasakan sangat menggrogoti. Sosial media yang kau milikipun kau jauhkan dariku. Nomormu tidak dapat aku hubungi, kau blokir aku. Aku masih mau memadu kata denganmu, membahas sajak-sajak keindahan, membahas keindahan yang akan kita diciptakan di masa depan, menciptakan banyak hal.

Terlalu sesakit itukah kamu? Padahal menurutmu kau telah memaafkanku, tapi kenapa kau tak bersedia menerimaku lagi. Aku telah berjanji, dan dari dulu aku bilang tidak berniat mencari yang lain. Waktu memulai lagi denganmu aku sudah sungguh-sungguh menjatuhkan semuanya kepadamu. Jatuh hati, sakit hati, merindu, semua kemungkinan kemungkinan yang ada aku telah siap. Sangat siap jika kau tau. Tapi mungkin menurutmu aku bukanlah yang terbaik untukmu atau kau sudah terlanjur dapat yang lebih baik dariku. Tapi kenapa mesti disaat kita lagi mekar"nya kau memutuskan pisah. Tidakkah kau tunggu jeda yang terlalu lama baru memutuskan untuk pergi.

Makassar, 19 september 2017

Leave a Reply

Terimah Kasih :). balik lagi yaah dipostinganku yg lain :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Hidup Mesti Merasa Hidup - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -