Posted by : Asmar Tahirman Sabtu, 23 Mei 2020


Memulai Bersosial Media
Facebook
     Sepertinya facebook pertama kali saya gunakan saat menginjakkan kaki di Madrasyah Tsanawiyah. Alasannya saya lupa, tetapi mungkin untuk terkenal saja bahwa saya juga memiliki akun facebook. Pada waktu itu saya mengakses fb di notebook teman. Bahkan kami berlomba untuk memiliki banyak teman. Setiap harinya kami mengirimkan pertemanan ke banyak orang. Semakin banyak teman semakin meningkatkan kepercayaan diri dan value diri. Namun, saat ini saya tidak pernah lagi menggunakan fb. Terhitung sejak saya mulai mengerjakan skripsi. Jauh sebelum itu saya telah memutuskan untuk jarang membuka fb dan memutus pertemanan terhadap mereka yang saya tidak kenal. Saya beranggapan fb saya gunakan untuk mengetahui perkembangan teman-teman saya. Jadi yang tidak saya kenal harus saya berhentikan pertemanannya.

Twitter
     Aplikasi ini mulai saya gunakan saat menjadi siswa menengah atas. Alasannya juga saya lupa, hanya membuat, tetapi jarang digunakan. Mungkin dulu dibuat hanya untuk meningkatkan value diri. Saya pernah menggunakan foto profil yang berisi saya dan mantan saya. Seingat saya foto itu saya jadikan profil saat sma. Tentunya saat kami masih memiliki hubungan yang spesial. Setelah berpisah, saya tidak mengganti foto profil. Alasannya karena saya memang waktu itu tidak menggunakan twitter lagi. Bahkan mengira passwordnya telah saya lupa. Namun, karena menjadi wadah bagi “beberapa orang” untuk mengetahui kehidupan masa lalu yang saya miliki. Saya memutuskan untuk membukanya dan ternyata berhasil. Saya mengganti profil dan menghapus beberapa tulisan yang layak untuk dihapus. Sama seperti facebook, saya kembali tidak menggunakan twitter ketika memulai mengerjakan skripsi. Namun, corona datang dan saya tidak memiliki aktivitas yang banyak. Jadi saya menggunakannya kembali dengan tujuan mendapatkan informasi yang berbobot.

Instagram
     Saya menggunakan instagram ketika menjadi ketua dalam sebuah organisasi. Akun yang saya miliki pun dibuatkan oleh teman sesama pengurus. Katanya “bagaimana orang lain mau mengenal dan mengetahuimu kalau kau tidak punya instagram”. Jadi saya menerima tawarannya untuk membuatkan saya akun. Waktu itu saya sangat sering memposting kegiatan organisasi sehingga teman saya menganggap bahwa akun saya merupakan akun lembaga bukan akun pribadi, karena isinya hanya kegiatan lembaga. Terhitung sampai sekarang, saya telah tiga kali berhenti menggunakan instagram. (alasannya berhenti dan mengapa menggunakannya kembali akan saya ceritakan ditulisan selanjutnya).

Line dan Whatsapp
     Line pertama kali saya gunakan sewaktu menjadi mahasiswa semester pertama dan whatsapp ketika teman-teman angkatan mulai beralih menggunakannya maka sayapun mulai menggunakannya juga. Line sangat bermanfaat untuk akses berkomunikasi dalam organisasi dan kepanitiaan karena memiliki fitur note dan album, sedangkan wa tidak. Namun, hari ini saya tidak mengirim pesan lagi menggunakan line. Alasannya tidak ada orang yang mengirimkan pesan kepada saya.

Leave a Reply

Terimah Kasih :). balik lagi yaah dipostinganku yg lain :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Hidup Mesti Merasa Hidup - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -