Diberdayakan oleh Blogger.

Archive for Mei 2016

Dia dan Negeri ini

Dia duduk dipertigaan jalan tanpa beralaskan apapun. Kendaraan berlalu lalang didepannya. seakan-akan dia tidak ada ditempat itu. Pada tangan kirinya dia memegang sebuah tongkat yang selalu menemaninya menjelajahi pinggiran kota. Tangan kanannya memegang sebuah potongan karton yang dia gunakan mengipas dirinya memberinya angin segar untuk menghilangkan panas yang dia rasakan. Walaupun sekarang adalah dimalam hari. Tapi beginilah kotaku diwaktu malam terasa panas dan diwaktu siang malah semakin panas. Mungkin karena banyaknya kendaraan yang pemerintah tidak mampu mengontrolnya, serta banyaknya gedung-gedung yang menjulang .
Dia tersenyum, mungkin karena tuhan masih memberinya waktu untuk hidup. Mungkin karena tuhan memberinya kesempatan padahal dia sendiri tidak memintanya. Sekali lagi dia tersenyum, senyumannya lebih lebar dari senyuman yang sebelumnya. Untung dia tidak tau akhir-akhir ini kejahatan semakin merajalela, korupsi menjadi hal yang biasa untuk para pejabat negeri ini. Merampas hak-hak orang miskin. Yang dia pikir hanya menambah harta padahal kecukupan telah ada padanya. Untung dia tidak tau negeri ini sangat gawat darurat, kejahatan seksual terhadap anak merajalela. Di sumatera Yuyun telah berpulang setelah 14 lelaki biadab memerkosa dan mengambil nyawanya. Bahkan setelah ditangkap mereka tidak menyesali perbuatannya. Ditempat lain seorang balita 2 setengah tahun diperkosa oleh seorang lelaki. Ini sungguh biadab. Wajar jika negeri ini sedang gawat darurat. Sementara pemimpin-pemimpin negeri ini sibuk melancong kesana kemari. Bahkan keluar negeri bersama keluarganya yang katanya ini adalah tugas negara.
Lihatlah ada dua orang yang berbaik hati singgah dan membeli keripik yang ia jual. Sepuluh ribupun ia dapatkan. Tapi kok dia tidak tersenyum, dia malah menangis  apakah yang ia dapatkan hari ini tidak mencukupi  atau karena tuhan memberinya waktu untuk untuk hidup. Dia mengusap air matanya. Sepertinya harapan datang kembali kepadanya. Dia melepaskan sepotong karton ditangannya dan menyimpan diatas keranjang.  Dia pun mengangkat keranjangnya dan berdiri, serta memulai langkahnya untuk berkeliling pada malam ini untuk menari pembeli keripik yang dia jual.

- Copyright © Hidup Mesti Merasa Hidup - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -